Kejujuran atau jujur memiliki arti apa yang dikatakan seseorang sesuai hati nuraninya dan yang dikatakannya juga sesuai dengan kenyataan. Kenyataan tersebut adalah kenyataan yang benar-benar ada. Tidak menambah atau mengurangi.
Artikel
"Menilai Sebuah Kejujuran"
Sumber : http://nurjeehan.hadithuna.com/2011/05/menilai-sebuah-kejujuran/
Adaptasi oleh ZULKIFLI BAKAR
(Tulisan asal : Achmad Satori Ismail)
(Tulisan asal : Achmad Satori Ismail)
KEJUJURAN adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Kalau tidak jujur, keimanannya sedang diserang penyakit munafik.
Suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: “Apakah mungkin seorang mukmin itu kedekut?”
Baginda menjawab: “Mungkin saja.” Sahabat bertanya lagi: “Apakah mungkin seorang mukmin bersifat pengecut?” Rasulullah SAW menjawab: “Mungkin saja.” Sahabat bertanya lagi: “Apakah mungkin seorang mukmin berdusta?” Rasulullah SAW menjawab: “Tidak.” (HR Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa’)
Apa yang boleh dipelajari daripada hadis ini ialah seorang mukmin tidak mungkin melakukan pembohongan.
Kejujuran adalah pangkal semua perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuran.
Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku jujur. Ini diperintah oleh Allah melalui firman-Nya yang bermaksud:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang jujur dan benar. (al-Ahzab: 70)
Rasulullah SAW bersabda:
“Kamu semua wajib bersikap jujur kerana kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada syurga”. (HR Ahmad, Muslim, at-Tirmizi, Ibnu Hibban)
Kejujuranlah yang menjadikan Ka’b bin Malik mendapat keampunan langsung dari langit sebagaimana Allah jelaskan dalam surah at-Taubah. Kejujuranlah yang menyelamatkan bahtera kebahagiaan keluarga dan kejujuran pulalah yang menyelamatkan seorang Muslim daripada seksa api neraka di kemudian hari.
Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok kemanusiaan manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia tidak sempurna menjadi manusia.
Di sinilah pentingnya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan-akan melihat kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan.” (HR Abu Dunya)
Ada tiga tingkatan kejujuran :
- Pertama, kejujuran dalam ucapan, iaitu kesesuaian ucapan dengan realiti.
- Kedua, kejujuran dalam perbuatan, iaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.
- Ketiga, kejujuran dalam niat, iaitu kejujuran tertinggi di mana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah.
Seorang mukmin tidak cukup hanya jujur dalam ucapan dan perbuatan, tapi harus jujur dalam niat sehingga semua ucapan, perbuatan, tindakan dan keputusan harus berlandaskan mencari keredaan Allah.
Jelaslah kejujuran memainkan peranan penting dalam kehidupan seorang Islam yang ingin mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Seorang yang jujur tidak akan berdolak-dalik apatah lagi bermain kata-kata apabila berhadapan dengan sesuatu perkara.
Jika dia berada di pihak yang benar sudah pasti dia tidak akan takut untuk menzahirkan kejujuran atas keyakinan bahawa kebenaran pasti mengalahkan kebatilan.
Kejujuran inilah yang mendorong Umar Ibnul-Khattab memiliki tanggung jawab luar biasa dalam memerintah khilafah Islamiyah sehingga pernah berkata, “Seandainya ada seekor keledai terperosok di Baghdad (padahal beliau berada di Madinah), pasti Umar akan ditanya kelak: “Mengapa tidak kau ratakan jalan untuknya?”
Bangsa yang tak henti-hentinya diterpa musibah dan krisis sangat memerlukan manusia-manusia jujur, baik dalam ucapan, perbuatan, mahupun niat.
Kesimpulan dan Pendapat
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah kejujuran memiliki harga yang sangat mahal, apalagi di zaman sekarang, tidak ada orang yang bisa kita percaya, bahkan orang terdekat sekalipun. Kejujuran sangat sulit dibuktikan dengan suatu hal yang real dan jelas.
Kejujuran harus ditanamkan pada generasi muda sejak awal mereka memperoleh pendidikan, pendidikan pertama terdapat pada keluarga, keluarga sangat berpengaruh untuk membangun jati diri dan sikap dari seseorang. Selanjutnya dari teman pergaulan, dan lingkungan sekitar.
Saat ini di indonesia sedang terjadi krisis kejujuran, yaitu dimana para dewan sudah tidak lagi dipercaya oleh masyarakat atau rakyat. hal ini disebabkan karena banyaknya tindakan KKN yang tertutup dan tidak ditindak dengan hukum yang semestinya.
Kejujuran harus dibangun dari awal, kejujuran yang dimaksud adalah kejujuran perkataan, perbuatan dan niat, seperti yang dijelaskan di atas.
0 komentar:
Posting Komentar